Shibuya on Prambors 102 FM
Setiap Hari Minggu
Mulai 11.00 - 14.00
SMS :
9123
Format :
p2(spasi)nama(spasi)umur(spasi)isi pesan
PHONE : (024)8310307

Tracklist 13 Januari 2009

o1.flumpool - Hana ni nare
o2.Ai Otsuka - Sakuranbo
o3.Tommy heavenly6 - Papermoon
o4.Tsuji Shion - Candy Kicks
o5.Noriko Fujimoto - Koko ni kisu shite (Shiina Ringo Cover)
o6.News - Smile Maker
o7.Mr.Children - Hanabi
o8.Kanon Wakeshima - Suna no Oshiro
o9.Fujioka Fujimaki & Nozomi Ohashi - Gake no ue no ponyo
1o.HALCALI - Long Kiss Goodbye
11.High and Mighty Color - Humming Bird
12.Base Ball Bear - High School Fantasy
13.YUI - Summer Song
14.Tsukiko Amano - Chou



***

Obama vs Obama

Menjelang pelantikan Barack Obama sebagai Presiden Amerika yang baru tanggal 20 Januari nanti, gak ada salahnya kalo kita review lagi hubungan yang terjadi antara Obama Amerika dan Obama Jepang. Mungkin ada yang belum tau,
Nah, kita mulai dari Barack Obama, kalo orang yang satu ini, pasti dah pada tau ^^


Kalo kota Obama, di Prefektur Fukui Jepang?

Lambang kota ObamaPeta Kota Obama
小浜市 (Obama-shi)
Daerah Bagian : Hokuriku
Prefektur : Fukui
Walikota : Toshio Murakami
Alamat : 6-3 Ote-machi, Obama-shi, Fukui-ken 917-8585
No.Telp : 0770-53-1111
Situs Resmi Kota Obama

Kantor WalikotaPantai Obama

Sebuah kota kecil yang menghadap ke arah Pantai Wakasa, terletak di sebelah utara Kyoto dan Nara. Memakan waktu sekitar 4 atau 5 jam dari Tokyo dengan kereta di jalur barat Obama Line Japan Railway (JR West). Berdasarkan data per 1 Oktober 2005, kota ini memiliki populasi sekitar 32.185 jiwa dengan kepadatan 138,22 orang per km². Besar wilayah 232.85 km². Kota ini bergantung pada hasil laut sebagai industri utamanya, selain itu kota Obama dikenal dengan sumpit pernis Wakasa-nya, aksesoris dari batu akik dan kerajinan tangan lainnya.

Di periode Ritsuryō, Obama ada ibukota dari Propinsi Wakasa, salah satu pintu masuk kebudayaan kontinental. Banyak kuil-kuil yang berkaitan dengan Dinasti Yamato yang terdapat di sini, dan kota ini mempunyai julukan Nara di pinggir Laut.
Di periode Edo, Obama menjadi ibukota dari Daerah Kekuasaan Obama dan menjadi jalur awal perdagangan ikan Mackerel (sejenis ikan air tawar) menuju Kyoto.
Daerah ini baru disahkan menjadi kota pada 30 Maret 1951 meskipun telah ada sejak beratus-ratus tahun lalu.
Kota Obama adalah salah satu lokasi dimana sejumlah warga Jepang pernah diculik oleh para agen dari pemerintahan Korea Utara di 7 Juli 1978 lalu.

Di kota Obama juga terdapat Fukui Prefectural University sejak tahun 1992. Walaupun masih terhitung baru, tapi Pusat Penelitian Sumber Bio Laut-nya telah mendapat pengakuan dari pemerintah Jepang atas keberhasilan di bidang embryogenesis ikan, budidaya hasil laut, dan penelitian tentang penyakit-penyakit ikan. Selain itu Universitas Fukui juga mempunyai fakultas Ekonomi, Keperawatan, Seni, Bioteknologi dan lainnya. Sedangkan untuk penelitian di bidang kesehatan dilakukan di Rumah Sakit Umum Obama.

Lokasinya yang terletak di propinsi Wakasa yang banyak dilalui wisatawan yang ingin travel dari China dan Kyoto, daerah ini juga dipengaruhi oleh budaya China sejak dahulu. Banyak artifak budaya, bangunan dan rumah-rumah yang terdapat di daerah Sancho-machi desainnya terpengaruh dari China daratan.

Di Obama juga terdapat Festival Omizu-okuri (Membawa air) yang diadakan setiap tahunnya sejak 1200 tahun yang lalu. Banyak turis lokal yang mengunjungi objek wisata bersejarah seperti Kuil Obama (小浜神社 Obama Jinja), Istana Obama, Kuil Myotsu-ji yang dikelilingi Taman Karesansui, selain itu juga terdapat Musium Sejarah dan Budaya Wakasa.

Akses menuju kota Obama, dapat ditempuh dengan menggunakan Kereta, bis dan udara melalui jalur berikut :
JR West Obama Line (Obama Station, Higashi-Obama Station, Kato Station, Seihama Station, dan Shin Hirano Station)
Obama Nishi Interchange, terminus of the Maizuru-Wakasa Expressway
Japan National Route 27
Japan National Route 162
Fukui Prefectural Route 35 (Rute Kusaka-Nakanohata Obama)
Wakasa Heliport

Kota Obama juga mempunyai kota saudara (sister city) dan menjalin kerjasama dengan banyak kota, seperti :
Kota Saudara :
Nara, Nara, Japan
Gyeongju, South Korea
Kawagoe, Saitama, Japan
Kota Sahabat :
Xi'an, China
Pinghu, China
Fujinomiya, Shizuoka, Japan

Hubungan dengan Barack Obama
Setelah Barack Obama mencalonkan diri sebagai calon presiden untuk Partai Demokrat dan naiknya popularitasnya di tahun 2008, warga kota Obama menggunakan nama tersebut untuk melakukan publikasi dan promosi untuk kota Obama. Dimulai saat Obama masih menjadi senator di tahun 2006 dan sedang berada di Jepang untuk diwawancarai sebuah stasiun televisi Jepang, TBS. Ketika melalui pemeriksaan di Bandara Narita, seorang petugas menyangka sang senator berasal dari Obama. Berita itu kemudian didengar oleh walikota saat itu, Toshio Murakami. Ia lalu mengirimkan Senator Obama satu set sumpit pernis yang menjadi ciri khas kota Obama, beserta DVD tentang kota Obama, juga surat yang mendoakan keberhasilan Obama.

Efek kampanye yang dilakukan Barack Obama untuk Presiden Amerika di tahun 2008 juga berdampak kepada bisnis di kota Obama, banyak yang membuka usaha menjual poster Go Obama!, kaos I Love Obama, Obamaburger (Burger dengan daging ikan) dan membuat kue dengan wajah Barack Obama tercetak di atasnya dan lain-lain.
Bahkan ada grup penari hula dari kota Obama yang dinamakan Obama Girls ikut berkompetisi di Hawaii dalam sebuah kontes tari. Karena Hawaii adalah tempat kelahiran Barack Obama, mereka pun merasa bangga bisa menari di sana. "Suatu kehormatan bagi kamu untuk menari di tanah kelahiran Tuan Obama." kata Chikako Shimizu (35), pemimpin tim tari tersebut. "Kami akan berusaha yang terbaik dan berharap suatu saat kami akan menari di depan Tuan Obama saat dia menjadi presiden nanti." tambahnya.
Senator Barack Obama pun berterima kasih atas dukungan warga kota Obama dan berkata "Saya sangat mengharapkan persahabatan yang berkelanjutan di antara dua negara besar (Amerika dan Jepang) ini di masa datang, dan berkomitmen untuk menjadi dunia yang lebih baik dan merdeka"
Di Jepang sendiri, banyak orang yang mempunyai nama Obama (berarti pantai kecil), berbeda dengan Barack Obama (Presiden Amerika) yang berdarah Kenya. Sangat jarang nama Afrika Timur dan Jepang terdengar mirip ^^

Kehebohan di kota Obama
Papan nama di stasiun ObamaJaket Obama
Meja Resepsionis di Hotel ObamaObama Girls
Obama GirlsKue Manju Obama

Surat Dari Obama untuk Obama


---------

February 21, 2008

Dear Mayor Murakami,

I would like to take this opportunity to express my appreciation to the city of Obama for your support and encouragement, and thank you for your thoughtful gifts.

I understand that Obama is a city of rich culture, deep traditions, and natural beauty. As our world becomes increasingly interconnected, it is exciting to hear that you are engaged in debates that reach beyond your shores. We share more than a common name; we share a common planet and common responsibilities. I look forward to a future marked by the continued friendship of our two great nations and a shared commitment to a better, freer world.

I am touched by your friendly gesture, and I wish you all the best.

[Anata no Yuujin -Your Close Friend],
Barack Obama

---------

Sumber :
Wikipedia
http://www1.city.obama.fukui.jp/english/
Steve Levenstein - J A P A N O R A M A -InventorSpot.com
http://www.huffingtonpost.com/2008/10/28/obama-japan-goes-crazy-ov_n_138646.html

***

Superhero dari Indonesia
Mungkin bila kalian sangat menggilai artis/band, anime atau bahkan superhero dari Jepang, apakah kalian pernah tahu tentang 'Superhero' dari Indonesia ini??Saat kalian sering meniru gaya berpakaian artis dari Jepang dan merasa keren karenanya, bisakah kalian meniru semangat pahlawan kita yang satu ini?Walaupun sedikit??
Berikut beberapa artikel yang kita kumpulkan tentang pahlawan yang sedikit terlupakan oleh kita itu...
Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kawula muda,


Endang Aripin adalah seorang pemuda asal Cirebon yang berangkat ke Jepang pada tahun 2005 sebagai fishery trainee (pelatihan kenelayanan). Pada Agustus 2007, ketika ia sedang berjalan-jalan di pantai kota Hyuga, Provinsi Miyazaki, ia mendengar teriakan siswi-siswi dari sebuah sekolah SMP lokal yang terseret arus. Tanpa berpikir panjang, ia langsung terjun dan berhasil menyelamatkan dua siswi tersebut.
Endang, yang belakangan diketahui bahwa ia sendiri tidak bisa berenang, tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan hanyut terseret ombak laut Jepang yang memang terkenal ganas. Jasadnya baru ditemukan 2 hari kemudian.
Atas jasanya itu, pemerintah Jepang mengundang keluarga Endang langsung dari Cirebon untuk menyematkan tanda jasa dan kepahlawanan secara langsung oleh PM Jepang, Taro Aso. Setelah itu, mereka dibawa menghadap Kaisar Jepang Akihito dan istrinya untuk mendapatkan penghormatan dari keluarga Kaisar yang merupakan simbol rakyat Jepang.
Tidak hanya sampai di situ tanda terima kasih yang diberikan oleh rakyat Jepang. Seorang sutradara bernama Takahiro Murasawa membuat film dokumenter yang diberi judul Mas Endang (2008). Di film yang berdurasi 55 menit itu diceritakan kehidupan Endang baik selama di Cirebon maupun di Jepang. Dan juga tentu saja detik-detik aksi kepahlawanannya tersebut.
Ketika para politikus Indonesia hanya berkoar-koar tentang prinsip kepahlawanan demi meningkatkan pendapatan suara pada Pemilu yang akan datang, pemuda lugu asal Cirebon ini benar-benar menerapkan prinsip tersebut tanpa mempedulikan dirinya sendiri.

---------

Endang Arifin, seorang peserta magang pada industri penangkapan ikan di Hyuga, propinsi Miyazaki, Jepang telah menjadi pahlawan kemanusiaan atas upayanya menyelamatkan dua bocah Jepang yang menyebabkan dirinya sendiri meninggal. Pengakuan atas aksi kepahlawanan yang ditunjukkan pemuda asal Cirebon, Jawa Barat ini diberikan pemerintah Jepang. Ia meninggal dalam upaya menyelamatkan dua orang murid SMP yang tertelan ombak di sebuah pantai di Hyuga.
Dua murid SMP tersebut berhasil mencapai pinggiran pantai dan selamat, namun Endang justru hanyut tertelan ombak dan baru dua hari tubuhnya ditemukan oleh Japan Coast Guard.
Endang memang merupakan sosok yang memiliki karakter kepahlawanan karena ia sebenarnya memiliki impian menjadi anggota TNI. Ia bahkan bertekad mengikuti program magang karena ia juga berencana membantu orang tuanya menunaikan ibadah haji.
Melihat ada orang hanyut dipantai, ia merasa terpanggil untuk memberi pertolongan dengan rekannya meski akhirnya harus dibayar dengan nyawa.
Belum sempat menggapai mimpi, rupanya maut telah datang. Keluarga Endang di Cirebon merasa sangat kehilangan karena ia merupakan pemuda yang selalu menuruti nasehat orang tuanya. Selama ini ia juga banyak membantu secara finansial dan tidak mau merepotan orang tuanya.
Demi mencapai impiannya, ia rela meninggalkan beasiswa Universitas Padjajaran Bandung dan pergi ke Jepang. Inilah rupanya jalan yang harus ia tempuh.
Keluarganya sempat mendapat firasat tentang kepergian Endang karena foto Endang yang digantung disebuah dinding rumah jatuh dan masuk ke sebuah ember besar berisi air. Selang beberapa jam setelah kejadian ini, keluarganya menerima kabar bahwa Endang meninggal.
Pengorbanan Endang telah mendapatkan simpati tidak hanya dari pemerintah Jepang dan asosiasi perikanan di Miyazaki akan tetapi juga dari masyarakat Jepang. Miyuki Inoue, seorang sutradara film dan juga pengajar Bahasa Jepang bahkan telah membuat film tentang Endang yang telah diputar di Indonesia serta beberapa kota di Jepang.
Tanggal 25 Oktober 2008 lalu, seminar dan pemutaran film dilakukan di Wako University di Tokyo. Hari Kamis (30/10/2008), ayah, ibu dan adik perempuan Endang Arifin diundang resmi oleh pemerintah Jepang untuk melakukan sebuah upacara penghormatan.
Polisi Nasional Jepang akan memperingati aksi kepahlawanan ini dengan maksud agar semangat Endang dapat ditiru oleh siapa saja.
Endang sebagai kenshusei, tidak saja sebagai pahlawan devisa, tapi telah mengharumkan nama bangsa dan menjadi pahlawan kemanusiaan, layak untuk dicontoh.



Kunjungan Keluarga Endang ke Jepang

Tidak kuasa menahan haru yang mendalam, ibu kandung Endang Aripin, Ny. Saeni binti Cala jatuh pingsan setelah sebelumnya menangis histeris menyebut nama putranya yang tewas di pantai kota Hyuga Provinsi Miyazaki, Jepang.
Hal itu terjadi saat keluarga Endang Aripin diberi kesempatan mengunjungi lokasi pantai tempat putra kesayangan mereka tewas di pantai kota Hyuga, Provinsi Miyazaki, Jepang, Jumat petang (31 Oktober 2008).
Endang Aripin, adalah pekerja magang asal Indonesia yang tewas demi menyelamatkan dua remaja putri Jepang yang terseret arus laut pada Agustus 2007. Setelah menyelematkan kedua remaja putri itu, Endang justru terseret arus dan akhirnya meninggal. Jasadnya baru ditemukan dua hari kemudian.
Keharuan memang sangat terasa saat keempatnya, Wasji, (ayah Endang Aripin), isterinya, Nurwati dan Heru (keduanya anak) saat menginjakkan kaki mereka di pinggir pantai. Terlebih bagi Saeni dan Nurwati yang kerap menangis bila ditanya soal Endang Aripin.
Setelah siuman, Saeni bersama suami dan kedua anaknya yang ikut ke Jepang lantas bersama-sama memanjatkan doa untuk arwah almarhum dan kemudian melemparkan karangan bunga ke laut sebagai tanda ikhlas melepas kepergian Endang. Wasji (49) dan isterinya sebelumnya memang bersikukuh untuk melihat lokasi pantai yang telah merengut nyawa anaknya. Permintaan itu pun kemudian diluluskan pihak Jepang sehingga bisa menginjakkan kakinya di Miyazaki.
Usai melemparkan karangan bunga ke laut mereka pun merasakan hati mereka lebih lega. "Sekarang saya lebih tenang dan bisa menerima kenyataan kehilangan anak kesayangan kami" kata Saeni lirih.
Hal yang sama diulang Wasji saat melakukan jumpa pers. Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada wartawan Jepang yang telah melakukan peliputan positif atas kematian Endang Aripin. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada warga Miyazaki dan orangtua angkat Endang Aripin yang telah merawat almarhum selama ini.
Namun keluarga Endang sempat menyayangkan ketika diberitahu tidak bisa bertemu dengan dua siswi SMP Jepang yang telah diselamatkan Endang itu. Kedua remaja putri itu dikabarkan masih trauma jika mendengar nama Endang Aripin karena dianggap sebagai penyebab kematian Endang Aripin.
Wasji juga mengatakan terima kasihnya atas penghargaan yang diterima keluarganya bahkan diberikan penghormatan sebagai pahlawan masyarakat Jepang sebagai martir dalam upacara khusus.
Kepergian putra kami, kata petani asal Cirebon itu, ternyata memberikan makna yang baik dan mulia bagi orang Jepang. Kepergian Endang diharapkan bisa lebih mempererat hubungan antara Indonesia dan Jepang.
Wasji yang terus mengenakan jaket warna hitam, terlihat sedih namun berusaha tegar, ketika berpamitan dengan para pejabat pemerintahan lokal, warga Jepang, dan juga keluarga Shimada yang telah menjadi orangtua angkat Endang Aripin sebelum bertolak menuju Tokyo.
Sementara itu, isterinya, Saeni, dan kedua anak mereka Nurwati dan Heru terus menundukkan kepalanya. Saeni bahkan kerap mengusap matanya yang memerah sambil terus menahan haru.
Sebelumnya, mereka berempat, dengan diantar pihak kepolisian Provinsi Miyazaki, diplomat KBRI Tokyo, serta keluarga angkat Endang Aripin pergi bersama-sama menuju lokasi pantai yang telah merengut nyawa putra kesayangan mereka.
Cuaca kota Hyuga mendung, dingin, dan hujan rintik-rintik, seperti menjadi saksi kepiluan hari keluarga asal Cirebon, Jawa Barat itu saat menjejakkan kakinya di pantai kota Hyuga. Sesampainya di pantai, keempatnya berdiri berjejer menatap ke laut lepas. Wajah Wasji pun menegang dengan sorot mata lurus menatap laut, berusaha keras menahan kegalauan hatinya.
Namun sang isteri, Saeni, dan putri sulungnya Nurwati tidak kuasa menahan haru yang sudah menggunung di hati mereka sehingga menangis keras sambil menyebut nama Endang berulang kali. Sementara, sang ibu langsung jatuh pingsan sehingga membuat panik warga Jepang yang sejak pagi menemani mereka.
Beberapa orang segera membopong Saeni ke pinggir jalan untuk dirawat dengan diikuti Nurwati. Sedangkan Wasji dan putra bungsunya, tetap berdiri di pinggir pantai sambil menahan tangis.
Setelah beberapa lama, Saeni yang sudah siuman dengan dipapah Nurwati, kembali mendatangi pantai menemui suaminya. Sambil menggenggam karangan bunga di tangan masing-masing, keempatnya memanjatkan doa untuk arwah Endang. Setelah itu melemparkan karangan bunga tersebut ke laut disaksikan belasan wartawan lokal.
Pergilah nak, kami rela kini,” ujar Saeni sambil menangis.
Usai acara di pantai, pihak kepolisian yang menjadi pengawal keluarga Wasji, mengantarkan keempatnya berkeliling kota Hyuga, mulai dari kediaman Endang tinggal, tempat almarhum bekerja hingga menemui kelompok nelayan yang sehari-hari menjadi rekan sekerja Endang.

---------

Banyak orang yang ingin mengetahui, dan bertambah meski hanya satu orang. Tentang kematiannya yang penuh keberanian. Tentang anak muda asal desa Ender di Cirebon, Jawa Barat, yang pergi ke Jepang dengan penuh impian, meninggal dalam usia muda di Jepang. Agar kematiannya yang tragis dan mengharukan tidak dilupakan, di kemas dalam film dokumenter berjudul Mas Endang (2008) karya Takahiro Murasawa, di Japan Foundation, Jakarta, pada Sabtu (29/3) siang.
Film berdurasi sekitar satu jam tersebut berawal dari dua siswi sekolah menengah pertama yang bermain dan berenang di pantai di Pulau Kyuushu tengah terseret dan tenggelam ombak yang ganas. Kemudian, Endang Aripin (21), pemuda Indonesia yang tengah belajar praktek tentang penangkapan ikan laut milik Prefektur Hyuga Miyazaki memberanikan menceburkan diri ke tengah laut untuk menolong dua siswi asal Jepang yang terseret ombak ganas.
Tak disangka, Endang tewas tersapu gelombang dan tenggelam pada hari itu juga (12/08/2007). Namun, dua siswi tersebut selamat. Kemudian, regu penyelamat kelautan Jepang berupaya mengangkat tubuh Endang dengan disaksikan puluhan warga Jepang yang menyaksikan di pinggir pantai.
Selain upaya pertolongan dari regu penyelamat, film tersebut memberi sejumlah kesaksian dari orang-orang terdekat Endang. Beberapa komentar tak hanya datang dari keluarganya di desa, namun rekan-rekan warga asli Jepang tempat Endang belajar menuturkan pengalaman manis semasa dia hidup. Dimata pengajar dan rekan-rekannya di Jepang, Endang Aripin kerap disanjung dan dipuji karena pekerjaannya yang disiplin, tidak bosan bekerja keras dan tidak mengenal batasan dalam bergaul.
Selain memutar film, ada pameran sejumlah foto kenangan, surat pribadi dari dua siswi Jepang untuk Endang, kekasihnya dan tulisan-tulisan artikel dari surat kabar Jepang yang memberitakan 'perjuangan' Endang.

---------

Siapakah Endang Aripin??

Seorang Trainee Fishery (Nelayan/Penangkapan Ikan) (21thn) berangkat dari PT Fuji Utami pada tahun 2005. Menjalani training di Propinsi Miyazaki daerah/kota Hyuga. Peristiwa ini terjadi ketika dia dan seorang teman sedang bermain ke pantai di propinsi Miyazaki kota Hyuga di musim panas tepatnya pada tanggal 11 Agustus 2007. Tiba tiba mendengar teriakan minta tolong dari arah pantai yang ternyata adalah suara dua siswi SMP Jepang yang hampir hanyut terbawa ombak ketika sedang bermain di pantai. Kemudian Endang dan temannya memberanikan diri dengan menceburkan diri ke tengah laut untuk menolong kedua siswi tersebut. Keduanya berhasil diselamatkan sementara Endang sendiri hanyut terseret ombak. Kemudian, regu penyelamat kelautan Jepang berusaha mencari dan baru berhasil menemukan jasad Endang setelah dua hari pencarian.
Atas keberanian dan rasa jiwa penolongnya, Pemerintahan Jepang (kedutaan Jepang /Japan Foundations profinsi Miyazaki kota Hyuga) dan wakil Regu Penyelamat Pantai dan Miyazaki Fishery Cooperative datang langsung ke tanah kelahiran Endang Aripin di kota Ender, Cirebon, Jawa Barat. Endang yang diketahui tidak bisa berenang tapi karena jiwa kepahlawanannya dan berusaha menolong kedua siswi tersebut, menerima tanda penghormatan serta bela sungkawa.
Kisah dan berita Endang yang di muat di berbagai media Jepang membuat Miyuki Inoue seorang pengajar sekolah Bahasa Jepang di Bandung terharu dan memberikan suatu gagasan dibuatnya film dokumenter bekerja sama dengan Pembuat film dokumenter Jepang terkenal Takahiro Murasawa Mengangkat kisahnya ke film dokumenter berjudul Mas Endang. Film berdurasi 55 menit ini dibuat dengan budget pribadi Miyuki Inoue sebesar 100 juta rupiah dengan pengambilan gambar di Indonesia (Cirebon) dan Jepang (kota Hyuga) selama 6 bulan.
Film Dokumenter ini berisikan upaya pertolongan dari regu penyelamat, sejumlah kesaksian sahabat dan teman teman terdekat Endang, juga komentar-komentar yang tak hanya datang dari keluarganya di desa, namun juga dari rekan-rekan warga asli Jepang tempat Endang belajar yang menuturkan pengalaman manis semasa dia hidup. Yang selalu disanjung dan dipuji karena pekerjaannya yang disiplin, tidak bosan bekerja keras dan tidak mengenal batasan dalam bergaul. Di dalam film ini juga tak lupa diselipkan kisah dan cerita keluarganya.
Wasji (Ayah/49) menuturkan Endang Aripin adalah panutan keluarga yang bercita-cita ingin menjadi tentara dan berniat membiayai kedua orang tuanya untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah setalah selesai menamatkan program praktek Fisherynya. Kedua orang tuanya pernah menawarkan untuk menjual tanah leluhurnya untuk memenuhi biaya kepergiannya. Tetapi Endang menolaknya dan berkata "Saya ingin bekerja dulu dan mendapatkan penghasilan yang cukup, Doakanlah saya supaya bisa menjadi orang yang berhasil dan bisa membiayai Ayah & Ibu menjalankan ibadah haji ke Mekkah". Endang juga membatalkan program beasiswanya dari Universitas Padjajaran untuk memenuhi panggilan praktek Fisherynya.
Film Dokumenter ini pernah diputar di Japan Embassy Jakarta , Japan Foundation Jakarta, Bandung Jawa Barat, dan berbagai kota di Jepang diantaranya Wakamatsu-ku, Kita-Kyushu City, Fukuoka、Futsukaichi Minami, Chikushino City, Fukuoka Morimachi, Nagasaki City, Nagasaki、 Kumamoto City, Kumamoto Kita Horie, Nishi-ku, Osaka City. Ada juga pameran sejumlah foto kenangan, surat pribadi dari dua siswi Jepang untuk Endang, kekasihnya dan tulisan-tulisan artikel dari surat kabar Jepang yang memberitakan ‘perjuangan’ Endang.

--------------

Sumber :
The daily Jakarta Shimbun. Local News paper of Miyazaki, Asia yahoo News.

dikutip dari :
Koran Waspada
http://www.kaskus.us
http://indonesiankenshuseiforum.blogspot.com/
http://www.republika.co.id/berita/11138.html
http://ruangfilm.com/?q=hal/2008/03/29/perjuangan_hidup_di_film_mas_endang_karya_sutradara_jepang
http://www.masimasi.com/2008/11/10/endang-aripin-pemuda-cirebon-yang-dihormati-kaisar-jepang/
http://www.antara.co.id/arc/2008/10/30/jepang-beri-penghormatan-kepada-martir-indonesia/

***

Sekilas Berita

Single Baru VAMPS

Single baru VAMPS akan dirilis pada 13 Maret!!dengan judul I GOTTA KICK START NOW, dengan b-side track TROUBLE yang dulu dipopulerkan di tahun 1994 oleh duo asal Inggris, shampoo. Masih pada ingat gak lagunya??
Sama seperti TIME GOES BY, lagu TROUBLE akan digunakan sebagai lagu tema iklan sebuah merk perhiasan berlian GEREZZA
Pic : Cover VAMPS DVD LIVE TOUR 2008

blog comments powered by Disqus